Rabu, 17 Juli 2013

Mutiara Nasehat Ibnu Taimiyyah

قال شيخ الإسلام ابن تيمية-رحمه الله-: 

◆•✿•◆فَإِنَّ حَقِيقَةَ التَّوْحِيدِ أَنْ نَعْبُدَ اللَّهَ وَحْدَهُ،
فَلَا يُدْعَى إِلَّا هُوَ، 
وَلَا يُخْشَى إِلَّا هُوَ، 
وَلَا يُتَّقَى إِلَّا هُوَ ، 
وَلَا يُتَوَكَّلُ إِلَّا عَلَيْهِ، 
وَلَا يَكُونُ الدِّينُ إِلَّا لَهُ، لَا لِأَحَدٍ مِنَ الْخَلْقِ، 
وَأَنْ لَا نَتَّخِذَ الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا،
فَكَيْفَ بِالْأَئِمَّةِ وَالشُّيُوخِ وَالْعُلَمَاءِ وَالْمُلُوكِ وَغَيْرِهِمْ؟!!!◆•✿•◆

[منهاج السنة النبوية في نقض كلام الشيعة القدرية 3/490].





Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- :
"Sesungguhnya hakikat Tauhid adalah agar kita semata-mata hanya menyembah Allah satu-satunya Tuhan yang berhaq diibadahi, maka:
- tidak berdo'a melainkan hanya kepada-Nya
- tidak takut (khosyah), melainkan hanya takut akan Dia
- tidak bertaqwa, melainkan taqwa kepada-Nya
- tidak bertawakal, melainkan bertawakal kepada-Nya,
- dan tidak boleh menjadikan agama melainkan hanya Allah semata, tidak boleh salah seorang dari makhluq ciptaannya
- dan tidak boleh bagi kita menjadikan para Malaikat dan para Nabi sebagai tuhan-tuhan selain Allah

Maka, bagaimana dengan para imam, tuan guru, ulama' dan selain mereka?

[Minhajus sunnah An Nabawiyyah fii Naqdhi Kalamii Syi'ah wa Al Qadariyah: 3/490]

0 komentar: