...لا تكن بين الناس قديس
... و في خلواتك ابليس
... و في خلواتك ابليس
Jangan kamu menjadi orang yang seolah-olah Suci ketika
ditengah-tengah manusia....
Akan tetapi, tatkala kesendirianmu. Engkau tak ubahnya
seperti Iblis...
Saudaraku fillah, menjadi pribadi yang dianggap sebagai
pribadi yang baik, sholeh dan taat beragama ketika dihadapan manusia banyak begitu
mudah. Kita tinggal menampakkan amal kebaikan kita dan mengeksposenya dengan
indah, maka manusiapun akan menganggap kita sebagai orang yang sholeh. Namun,
apakah kita tetap bisa istiqomah dan menjaga amaliyyah kebaikan kita dengan
baik tatkala kita sendirian. Apakah kita bisa tidak bermaksiat kepada Rabb
Semesta Alam tatkala tak seorang pun menyaksikan kita? Apakah kita memiliki
rasa malu yang sama dalam bermaksiat sewaktu sedang sendirian, sebagaimana rasa
malu kita ketika kita berbuat salah dan dilihat oleh teman kita?
Saya masih ingat nasehat Ustadz Mukhlish Rahmanto, Lc.,
M.A. sewaktu kajian membahas hadits arbai'n tentang sifat malu. Nasehat untuk
senantiasa menjaga diri dari perbuatan hina ketika tak seorang pun melihat
kita. Nasehat untuk malu ketika berbuat dosa ketika sendirian dan tidak ada
seorang pun melihat kita.
عَنْ أَبِيْ مَسْعُوْدٍٍ اْلأَنْصَاريِ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
((إِنَّ مِـمَّـا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِِ النُّبُوَّةِ اْلأُوْلَى :
إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ ؛ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ)). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari Abu Mas’ûd ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshârî al-Badri radhiyallâhu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu!.” (HR. Bukhori)
Dari Abu Mas’ûd ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshârî al-Badri radhiyallâhu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu!.” (HR. Bukhori)
Tulisan ini sebagai koreksi untuk diri sendiri yang masih
berluran dosa dan noda maksiat. Semoga kita senantiasa bisa merubah diri kita
menjadi pribadi yang mukhlish (senantiasa ikhlash) dalam beramal,
mengharap ridho Allah bukan ridho manusia serta istiqomah di jalan ilmu, amal
dan dakwah.
Amiin… Nas’alullah al ‘afiyah wassalamah
0 komentar:
Posting Komentar